CINCIN NABI SULAIMAN AS


CINCIN NABI SULAIMAN AS

Salah satu peristiwa yang terjadi pada tanggal 10 Muharam, adalah dikembalikannya
kerajaan Nabi Sulaiman AS. setelah selama 40 hari dikuasai oleh syetan.
Wahab bin Munabah menjelaskan salah satu keagungan Nabi Sulaiman adalah cincin,

sampai sekarang ini istilah cincin Sulaiman masih mengakar di kalangan umum – dimana
pada cincin itu bertuliskan “Allah Yang Maha Agung”. cincin itu selalu beliau lepas apabila
hendak masuk ke dalam kamar mandi dan menitipkannya kepada pengawal khusus pribadinya untuk menjaganya.

Suatu hari ketika hendak masuk ke kamar mandi, pengawal khusus yang biasa dititipkan kepadanya cincin itu tidak ada ditempat, kemudian Nabi Sulaiman AS menitipkannya kepada pembantu wanita yang bernama Al Jariyah. Lalu syetan datang menyamar menjadi Nabi Sulaiman AS. maka setelah itu Al Jariyah menyerahkan cincin itu tanpa mengetahui bahwa itu adalah syetan yang sedang menyamar. Setelah memakai cincin itu iapun pergi dan duduk di singgasana Nabi Sulaiman, seperti biasa pasukan dan bala tentara yang terdiri dari bangsa manusia, jin dan burung-burung duduk bersimpuh di hadapan singgasana Nabi Sulaiman AS.

Setelah lama berselang, Nabi Sulaiman yang aslipun keluar dari kamar mandi, lalu Al Jariyah keheranan dan bertanya “siapa kamu?” jawab Nabi Sulaiman : “Aku adalah Sulaiman bin Daud, sekarang kembalikan cincinku!” Al Jariyah menjawab : “Sulaiman sudah mengambil cincinnya tadi.” Kemudian Nabi Sulaiman menyadari bahwa syetan telah mengelabui Al Jariyah dan mengambil cincinnya itu, lalu Nabi Sulaiman pun pergi meninggalkan kerajaannya itu dengan pakaian yang sederhana.

Setelah menempuh perjalanan yang begitu jauh, beliaupun kehausan dan lapar, lalu iapun bertamu pada salah satu rumah penduduk setempat agar mereka menjamunya. Beliau berkata : “Aku adalah Sulaiman bin Daud” mereka tidak mempercayainya. Begitulah kondisinya sampai 40 hari lamanya, lalu beliau pergi ke pinggir laut dan di sana dilihatnya para nelayan pencari ikan dan bergabung bersama mereka.

Ashaf bin Barkhiya, seorang ulama pendamping setia Nabi Sulaiman AS yang dianugerahi ilmu oleh Allah Swt, memberitahukan : “Wahai kaum Bani Israil, cincin Sulaiman telah dicuri dan syetan telah mengelabui kalian semua dengan menjelma menjadi Sulaiman, sedangkan Nabi Sulaiman Raja kalian telah pergi meninggalkan kalian.” Mendengar penjelasan Ashaf bin Barkhiya tadi, syetan lalu lari tunggang langgang dan segera pergi ke laut dan membuang cincin tersebut. Dengan izin Allah Swt cincin itu ditelan oleh ikan, dan ikan itu ditangkap oleh Nabi Sulaiman, lalu ia ambil cincin itu dari perut ikan dan ia sematkan cincin itu di jari tangannya. Kemudian Nabi Sulaiman AS. sujud syukur ke hadirat Allah Swt, atas karunia dan rahmat-Nya kerajaan itu telah kembali kepadanya.

Apa sebenarnya penyebab kejadian ini…??

Wahab bin Munabah menjelaskan, penyebab kejadian ini adalah Nabi Sulaiman dan  bala tentaranya memerangi raja Yunani yang ingkar dan berhasil dikalahkan, rajanya terbunuh dan kerajaannya disita oleh Nabi Sulaiman serta menawan putera-puterinya.

Salah satu puteri raja yang cantik membuat Nabi Sulaiman jatuh cinta dan cintanya melebihi segala yang ia miliki. Suatu ketika ia masuk ke tempat dimana puteri itu berada yang sedang berkabung karena ayahandanya tewas di dalam peperangan. Nabi Sulaimanpun bertanya: “Apa yang membuatmu sedih?” puteri itu menjawab : “Kesedihanku karena aku selalu ingat ayahku dengan kerajaan yang disandangnya, aku berharap tuan dapat menyuruh syetan agar membuat patung ayahku agar hilang kesedihanku setiap aku melihatnya.

” Nabi Sulaiman pun menyetujuinya dan menyuruh Ifrit (Shakhrul Marid) dari bangsa jin agar membuat patung yang diminta sang puteri. Karena sangat bagusnya patung buatan ifrit, patung itu sampai dapat berbicara persis layaknya ayah sang puteri lengkap dengan atribut mahkota raja. Namun bila Nabi Sulaiman meninggalkan tempat itu, sang puteri beserta keluarga dan para pengikutnya menyembah pada patung itu selama 40 hari lamanya. Kejadian itu diketahui oleh Ashaf bin Barkhiya.

Dalam pidatonya Ashaf bin Barkhiya menceritakan kehebatan dan keagungan para Nabi tanpa sedikitpun menyampaikan keagungan Nabi Sulaiman AS. setelah selesai Nabi Sulaiman bertanya kepada Ashaf, “Wahai Ashaf kenapa kamu menceritakan kehebatan para Nabi tanpa sedikitpun engkau menceritakan tentang aku?” Ashaf lalu menjawab : “Bagaimana aku menceritakan tentang kehebatan tuanku, sementara di rumah tuanku ada sebuah patung yang selalu dipuja-puja dan disembah selama 40 hari lamanya?” setelah mengetahui dan mendapat penjelasan dari Ashaf, Nabi Sulaiman segera memerintahkan agar patung tersebut dimusnahkan. Beliau sangat sedih atas kejadian itu dan menyesal, lalu beliaupun bertaubat dan memohon ampun kepada Allah Swt.

0 komentar:

Posting Komentar